Saturday 10 September 2011

RIBUAN IKAN KERAMBA MATI MENDADAK DIKALIMANTAN


(Berita Daerah-Kalimantan), Akibat tingkat keasaman air sungai yang meningkat mengakibatkan ribuan ikan budidaya keramba di Desa Badandan, Kecamatan Balimau, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan, mati secara mendadak.
Menurut Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan setempat, Royama Basuni di Kandangan Ibu Kota Hulu Sungai Selatan (HSS), Rabu, tingkat keasaman air sungai naik karena perubahan cuaca yang terjadi.
"Akibat naiknya tingkat keasaman air sungai, ikan-ikan budi daya keramba yang bukan jenis lokal tidak mampu bertahan dan mati," ujarnya. 
Ikan-ikan yang dibudi dayakan oleh masyarakat di Desa Badandan kebanyakan adalah jenis Patin dan Nila sedang untuk ikan lokal seperti Haruan atau Gabus dan Papuyu atau Bethok tidak terpengaruh.
"Kematian ikan-ikan itu bukan hanya di satu keramba tetapi hampir di seluruh keramba milik masyarakat yang ada di desa itu," katanya.
Peristiwa matinya ikan-ikan budi daya secara mendadak itu sejak tanggal 3 September lalu, disaat cuaca yang biasanya panas tiba-tiba berubah turun hujan secara terus menerus.
Ia menambahkan, hal tersebut sangat besar kemungkinannya mengakibatkan tingkat keasaman air sungai meningkat sehingga ikan-ikan yang bukan merupakan habitat asli tidak dapat bertahan.
"Saat ini kita sedang mempelajari keluhan masyarakat yang telah disampaikan agar dapat mengetahui secara persis penyebabnya sehingga dapat dicari jalan keluarnya," tambahnya.
Desa Badandan sendiri merupakan salah satu sentra penghasil ikan hasi budi daya di kabupaten setempat.
Mayoritas penduduk desa tersebut berprofesi sebagai pembudidaya ikam menggunakan keramba yang telah dijalankan selama bertahun-tahun.
Akibat peristiwa tersebut, para pembudidaya ikan keramba di Desa Badandan mengalami kerugian yang sangat besar dan peristiwa tersebut merupakan yang pertama kalinya pernah terjadi.








(www.beritadaerahkalimantan.com)

0 comments: